Berbicara tentang seputar budaya dan tradisi lombok memang tidak akan pernah habis-habisnya untuk diperbincangkan. Semakin majunya zaman dan pradaban, tradisi-tradisi dan budaya masyarakatpun mulai semakin terlihat jelas dimata dan telinga para wisatawan. Salah satu contoh tradisi yang unik dari lombok adalah prosesi sunatan/khitanan di Bayan. Sebenarnya tradisi ini hampir merata disemua daerah dilombok melakukan prosesi yang sama untuk acara sunatan anak-anak, namun banyak masyarkat yang sudah mulai meninggalkan tradisi prosesi sunatan seperti di desa bayan tersebut.

Prosesi khitanan di desa Bayan atau di lombok pada umunya sama yaitu setelah anak-anak dirias dengan pakaian yang semua serba baru, mulai dari Sapuq (ikat kepala), Dodot (baju), Sabuq (ikat pinggang) dan lain-lainnya lalu kemudian diarak menggunakan kuda-kudaan yang terbuat dari kayu boroq dan diiringi alunan musik gamelan. Sesampai di rumah, oleh keluarganya anak yang akan di khitan ini dibawa ke Berugak atau di bawah tetaring(Bhs.lombok)/tenda jaman dulu, dan kemudian diserahkan kepada tukang sunat atau Mantri untuk di khitan.



Keuntungan yang didapat oleh anak-anak yang dihitan dengan prosesi atau tradisi ini adalah banyaknya pendapatan saweran dari berbagai pengunjung atau tamu undangan yang datang untuk begawe. Makanya, sebenarnya anak-anak lombok jaman dulu sangat senang dan gembira apabila prosesi sunatan atau khitanan mereka dilakukan pada saat begawe beleq (Upacara besar) karena semakin besar gawenya semakin besar pula pendapatan sawerannya, hehehe penulis jadi ingat jaman disunat dulu.