Mencicipi kuliner “LEGEND” khas LOMBOK | Poteng Jaje Tujak

Mengunjungi suatu daerah itu tidak lengkap apabila kita tidak mencicipi atau mencoba kuliner khas daerahnya, seperti dilombok misalnya. Lombok memiliki banyak sekali kuliner khas yang bisa dan harus  dicicipi. Selain makanan berat seperti Pelecing dan Ayam Taliwang yang super menggoyang Lidah ada banyak juga kuliner-kuliner ringan khas yang bisa kita nikmati seperti yang satu ini Namanya adalah “Poteng Jaje Tujak’. Jajanan Legend khas lombok ini Langka loh guys… Jajan ini biasanya di produksi pada saat-saat tertentu saja yaitu biasanya pada saat hari-hari besar seperti Hari Lebaran dan acara-acara Begawe(kenduri) ala Lombok.

Poteng Jaje Tujak dalam bahasa Indonesia berarti Tape Jajan Tumbuk. Poteng Jaje Tujak yakni sejenis tape yang diolah menjadi makanan ringan dan disediakan saat satu minggu setelah lebaran alias pada hari raya ketupat.



Hidangan Poteng Jaje Tujak ini terdiri dari 2 makanan yakni “poteng” atau “tapai” dan “jaje tujak” atau di Jawa sering disebut “tetel”. Bahan poteng menggunakan ketan putih.

Menurut kepercayaan daerah setempat, yang membuat poteng harus dalam keadaan suci yakni tidak sedang haid. Sebab jika yang membuat sedang datang bulan bisa merusak poteng. Sebaiknya, pembuatan poteng, khususnya saat akan menaburkan bubuk tape ketan dilakukan setelah selesai salat sehingga masih dalam kondisi suci atau berwudhu.

Resep Poteng Jaje Tujak

Bahan-bahan Pembuatan Poteng Bahan-bahan Pembuatan jaje Tujak
  • Beras ketan putih 1 kg
  • Air 800 ml
  • Ragi tape 1/4 bagian
  • Daun Saga (diambil air perasannya)
  • Gula pasir secukupnya (sesuai selera)
  • Daun pisang untuk membungkus
  • Beras ketan putih 1 kg
  • Beras ketan hitam 50 gram
  • Kelapa parut dari 1 butir kelapa + garam secukupnya (kukus)

 

Cara Pembuatan Poteng Cara Pembuatan Jaje Tujak
  • Rendam beras ketan putih di dalam air 2 liter air semalaman. Tiriskan
  • Kukus beras ketan putih hingga mengeluarkan uap yang banyak, setelah itu siram menggunakan 800 ml air saga, kemudian dikukus lagi 15 menit , angkat dan biarkan dingin.
  • Ambil setengah bagian beras ketan putih dan taruh dalam wadah kemudian ratakan, taburi gula dan ragi.
  • Tutupi ketan yang sudah ditaburi ragi dengan sisa setengah beras ketan, jangan lupa untuk menaburkan ragi diatasnya hingga habis.
  • Bungkus atau tutupi ketan dengan menggunakan kain lap kemudian tutup wadah ketan dengan rapat. Letakkan pada tempat yang kering dan hangat.
  • Biarkan untuk fermentasi selama 2 atau 3 hari, jika sudah ‘masak’ dapat langsung disimpan dalam kulkas supaya bisa bertahan lama.
  • Campur ketan putih dan hitam, cuci bersih dan rendam 2 jam.
  • Kukus beras ketan sampai matang ±30 menit. Siram dengan air garam. Turunkan.
  • Campur ketan dengan kelapa parut, aduk rata.
  • Kukus lagi ketan yang sudah dicampur kelapa parut hingga matang sempurna.
  • Angkat ketan, ratakan dan haluskan panas-panas. Bungkus Jaje Tujak dengan daun pisang. Sisihkan.

Sajikan Poteng dengan Jaje Tujak.